RADAR PALEMBANG – Ini kisah lesbian dari Dusun Meritai Pangkalan Gelebak, Rambutaan Banyuasin, Sumsel, cinta segi 3 saudara kandung antara kakak perempuan dan adik laki-laki.
Unik cinta segitiga antara saudara kandung di Dusun Meritai, melibatkan seorang kakak perempuan dan adik laki-laki. Sang kakak perempuan, merebut pacar adik laki-lakinya dan berakhir tragis.
Si Kakak perempuan bernama Hendri Rangkuti Liasari (34) dan si adik laki-laki bernama Bobi Harmoko (27). Sedangkan, pacar dari keduanya adalah Meilani alias Mei (22). Ya kisah lesbian dari Dusun Meritai; cinta segi tiga saudara kandung yang menelan korban 2 nyawa.
Api cemburu membakar Bobi Harmoko sehingga menghabisi nyawa Hendri dan Meilani pada Minggu, 24 Juli 2022. Lokasi pembunuhan di Perumahan Dream Land 2 Dusun Meritai, Pangkalan Gelebak, Banyuasin, Sumsel.
BACA JUGA:Pengakaun Tersangka Pembunuhan 2 Wanita di Meritai , Bobi: Aku Pergoki Mereka Sedang Berciuman
Saat bersamaan Bobi, yang merupakan adik kandung Liasari bertandang ke rumah kakaknya itu. Tanpa dia duga sama sekali, di dalam rumah dia mendapatkan dua perempuan itu asyik bermesraan.
Bobi Harmoko dengan mata kepalanya sendiri, melihat dua insan sesama jenis itu sedang berciuman di dalam kamar. Dari sinilah kisah tragis cinta segi 3 saudara kandung berawal.
Api cemburu pun membakar dada Bobi. Meilani yang merupakan pasangan lesbian kakak perempuan kandungnya adalah pacarnya.
Percintaan Bobi dan Meilani sesungguhnya sudah masuk kepada tahap serius. Bobi pun sudah membulatkan hati dan tekad untuk menjadi Meilani sebagai istrinya.
Dia pun sudah menyampaikan niatnya kepada Meilani untuk segera menikahinnya. Keseriusan Bobi terhadap Meilani bukan kaleng-kaleng. Dia telah mengajak Meilani untuk nikah siri terlebih dahulu sebelum nikah secara syah.
Perisitiwa berdarah pun terjadi.
Saat Liasari dan Meilani tertangkap basah sedang berciuman di atas ranjang di dalam kamar sebuah rumah di Kompleks Perumahan Greed Land 2, Bobi meluapkan kekecewaan dan kemarahannya.
Bobi mengantam kedua perempuan itu dengan sebuah shock kunci roda (entah dimana di dapatkan saat itu). Hantaman pertama mengenai kepala Liasari dan berikutnya menyasar Meilani.
BACA JUGA:Soal Calon Komisioner Bawaslu Sumsel Tak Independen, Integritas Pemilu 2024 Dipertaruhkan
"Kunci roda itu biasa jugo dipakai untuk dongkrak disimpan di rak sepatu dalam rumah. Langsung aku pukul ke arah ayuk aku, saat pacar aku sempat ikut memeriksa tapi aku langsung Hantam jugo kepalanya," aku Bobi kepada penyidik Reskrim Polda Sumsel, sebagaimana menukil dari sumeks.disway.id.
Kepada penyidik Bobi menuturkan, kesal dengan kelakuan kakak perempuan kandung dan pacarnya yang telah mengkhiatani cintanya. Kesal, emosi, amarah sekita itu pun bercampur aduk.
"Saya kesal karena melihat dia (ayuk) berciuman dengan pacar saya. Dio tuh lesbian aku pergoki langsung di kamar kemarin sore," tambah Bobi.
Kepada penyidik Bobi juga menceritakan rencana menikah Siri dengan Meilani. Jalinan cinta antara Bobi dan Meilani sudah berlangsung satu tahun lebih.
"Rencana saya mau mengajak menikah siri dulu. Sebelum peristiwa kemarin saya sudah berniat. Sudah menikah siri baru menikah secara resmi, biar sah secara agama dulu," ujar Bobi.
BACA JUGA:Ditjenbun : Program Sarpras Tingkatkan Daya Saing Nilai Tambah Pekebun
Apapun latar belakangnya, yang pasti Bobi Harmoko telah melakukan pembunuhan terhadap dua wanita terdekatnya. Hukum tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Kini Bobi harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Penyidik Polda Sumsel harus menahan untuk selanjutnya diserahkan ke Kejaksaan dan selanjutnya ke sidang pengadilan.
Sementara itu, Bapak Bobi Harmoko dan Hendri Rangkuti Liasari bernama Burhanudin, terlihat sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya. Tidak hanya, korban lainnya Meilani juga masih terhitung keponakan.
Bruhanudin sangat syok. Pasalnya, anak perempuan dan anak laki-lakinya itu tidak ada masalah selama ini. Mereka hidup rukun-rukun saja.
Burhanudin tidak tinggal bersama kedua anaknya itu. Dia sendiri tinggal di Desa Bubusan, Kecamatan Jejawi, Kabupaten OKI, tidak pernah terdengar kalau anaknya itu ribut dengan siapa pun. Mereka tinggal serumah dan akur-akur saja.
“Dapat kabar dari adik yang di Palembang yang mengatakan anak saya ribut dan meninggal dunia. Anak saya yang meninggal cewek dan satu lagi masih keponakan,” ujar Burhanudin saat ditemui di RS Bhayangkara M Hasan Palembang Senin malam.
Nasi sudah jadi bubur. Bobi harus menjalani proses hukum. Dan Burhanudin hanya bisa memohon, agar anaknya Bobi Harmoko diberi hukuman ringan.
Harapan saya, minta diringankan hukumannya karena bagaimanapun juga pelaku yang membunuh ayuknya itu anak saya,” ujar Burhanudin.
Senin, 25 Juli 2022, pihak kepolisian menyerahkan jenazah Liasari dan Meilani kepada keluarga setelah menjalani Visum et repertum di Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan, Palembang.
Jenazah Hendri Rangkuti Liasari alias Uti langsung dibawa ke Desa Bubusan, Kecamatan Jejawi, Kabupaten OKI sedangkan jenazah Melani alias Mei dibawa ke Desa Rengas Pitu, Kecamatan SP Padang, Kabupaten OKI.
Setelah melakukan penganiayaan tersebut, Bobi dilanda rasa penyesalan. Dia pun berniat melakukan bunuh diri dengan memakan obat nyamuk bakar.
"Aku baru sadar kalau keduanya mati dan aku coba bunuh diri makan obat nyamuk bakar sebanyak sekeping," ungkap Bobi yang terus muntah-muntah saat menjalani pemeriksaan. (yui)