RADAR PALEMBANG – Universitas Bina Darma kembali menghasilkan inovasi yang kali ini dibuat mahasiswa Program studi Teknik Elektro, Dedi Fajriansyah ST yang didampingi Suzi Oktavia Kunang ST MKom selaku dosen pembimbingnya.
"Inovasi yang dihasilkan berupa sistem peringatan dini kerusakan BBM solar berbasis mikrokontroler NODEMCU ESP32 dengan memanfaatkan IoT," ujar Rahmat Novrianda Dasmen ST MKom, Manajer Inovasi dan Kekayaan Intelektual Universitas Bina Darma.
Dikatakannya, tujuan dari inovasi ini adalah untuk memantau warna BBM solar sesuai dengan standar warna ASTMD1500 dan juga mendeteksi suhu produk selama proses produksi secara realtime. Kerusakan warna pada produksi solar menyebabkan produk tidak akan memenuhi ketentuan DIRJENMIGAS mengenai spesifikasi produk solar yang beredar dipasaran. Temperatur berlebih pada produk solar juga akan menyebabkan kerugian karena penguapan minyak secara berlebihan pada tanki penampungan. Sistem peringatan ini akan membantu menurunkan kerugian tersebut.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap tingkat kecerahan pada produk solar dibuat dalam bentuk skrip program yang diupload dalam mikrokontroler serta menjadi acuan alat yang dibuat. Sensor akan mendeteksi warna sesuai standar dengan standar warna ASTMD1500. Jika terdeteksi tingkat warna berlebih akibat kebocoran sistem atau karena kesalahan selama proses produksi ataupun jika terdeteksi suhu produksi yang melebihi batasan, maka alat ini akan menyalakan alarm untuk memberitahukan operator agar segera memindahkan produksi perbaikan atau menambah media pendingin sehingga dapat menurunkan temperatur produk solar dan secara bersamaan kerugian akan bisa diminimalkan. Data-data pada alat peringatan ini seperti status warna BBM solar, suhu BBM solar dan notifikasi juga akan dikirim pada smartphone melalui sistem Internet of Things (IoT) .
Setelah itu, hasil inovasi Dosen dan Mahasiswa Universitas Bina Darma akan didata oleh Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis (DIIB) di bawah pimpinan Heri Suroyo MKom selaku Direktur DIIB. Selanjutnya, harapan besar DIIB agar dapat mendata lebih banyak lagi inovasi yang dihasilkan oleh Universitas Bina Darma. (hen)