BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

23 Ribu Paru-paru Trans Sumatera, Trembesi BLDF Kurangi Jejak Karbon Tol Palembang - Lampung

23 Ribu Paru-paru Trans Sumatera, Trembesi BLDF Kurangi Jejak Karbon Tol Palembang - Lampung

Media mengabadikan momen serah terima 23.171 trembesi program BLDF kepada dua mitra pengelola tol Palembang - Lampung.-ist-

LAMPUNG, RADARPALEMBANG.ID - Perjalanan Palembang – Lampung via tol hanya memakan waktu sekitar 5 jam, dengan rata-rata kecepatan 100 kilometer per jam. 

Perjalanan santai, karena volume kendaraan tidak terlalu ramai, tidak seperti seperti tol Merak – Jakarta, ramai. 

Sejak diresmikan di tahun 2021 oleh Presiden Jokowi, sudah jutaan lebih kendaraan yang melintas di tol sepanjang 371,5 km yang lebih populer dengan sebutan Trans Sumatera ini.

Pemandangan di jalan tol Palembang – Bakauheni lebih didominasi perkebunan, baik itu sawit maupun karet. Hanya beberapa bentangan sawah terlihat di sekitar ruas Kayuagung.

BACA JUGA:Bakti Budaya Djarum Foundation Torehkam Prestasi Gemilang di Ajang PR Awards Singapura

Sepintas, tidak ada yang istimewa sebenarnya dari perjalanan tol Palembang – Bakauheni atau sebaliknya. Biasanya penumpang kendaraan tidur dan terbangun di saat berhenti di rest area. Kemudian lanjut tidur lagi. 

Hingga Kamis 31 Juli 2025, kabar yang tidak hanya orang tahu terungkap. 

Saat ini, ada 23.171 pohon trembesi berhasil tertanam dan terawat dengan baik di sebagian besar tol Trans Sumatera. 

Tercatat, 19.124 trembesi telah menghijaukan ruas Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140,98 km. 

BACA JUGA:Daftar Tarif Tol Trans Sumatera Terbaru, Usai Dapat Diskon 20 Persen, Berlaku Saat Mudik Lebaran 2025

Sementara, di ruas tol Kayu Agung - Palembang juga telah tertanam 4.047 di sepanjang 38 km. 

Adalah Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) yang melakukan penanaman itu. 

Empat tahun lalu, BLDF melalui program Djarum Trees for Life (DTFL) menggandeng PT Bakauheuni Terbanggi Besar Toll dan PT Waskita Sriwijaya Toll Road, menancapkan bibit-bibit trembesi ke bumi. 

Bukan hanya proses penanaman, BLDF juga telah melakukan perawatan secara berkala selama tiga tahun guna memastikan trembesi tumbuh sempurna.

Sumber: