DPC Gerindra Lubuklinggau Mengikuti Sosialisasi Dapil dan Alokasi Jumlah Kursi Pemilu 2024

DPC Gerindra Lubuklinggau Mengikuti Sosialisasi Dapil dan Alokasi Jumlah Kursi Pemilu 2024

Sekretaris DPC Gerindra Carko Apriansyah mengikuti sosialisasi alokasi dapil dan jumlah kursi yang diadakan --doc radarpalembang.disway.id

LUBUKLINGGAU, RADARPALEMBANG.COM - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kota Lubuklinggau yang diwakili oleh Sekretaris DPC Gerindra Carko Apriansyah mengikuti sosialisasi alokasi dapil dan jumlah kursi yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum, Selasa 14 matet 2023.

Dalam sosialisasi yang dibuka oleh Wakil Walikota Lubuklinggau H. Sulaiman Kohar itu, DPC Gerindra Kota Lubuklinggau dan partai lainnya mendapatkan penjelasan mengenai alokasi dapil dan jumlah kursi pada Pemilu 2024.

Carko Apriansyah mengatakan, sosialisasi tersebut sangat penting bagi Gerindra karena bisa menganalisis kekuatan bakal calon legislatif sehingga bisa berdampak signifikan pada Pemilu 2024.

“Insya Allah target kita pada Pileg 2024 nanti minimal bisa mendapatkan 6 kursi atau duduk menjadi Ketua DPRD Kota Lubuklinggau,” jelasnya. 

Sementara itu, Ketua KPU Kota Lubuklinggau, Topandri menyampaikan pihaknya mentargetkan partisipasi pemilih di Kota Lubuklinggau mencapai 90 persen dengan metode 1 kartu keluarga (KK) harus 1 TPS dan terdekat dari tempat tinggal pemilih.

BACA JUGA:DPC Gerindra Palembang Gelar Pelatihan Pembuatan Konten Medsos Edukatif, Persiapan Cyber War 2024

BACA JUGA:Sambangi UMKM, Hendri Juniansyah: Gerindra Siap Dampingi dan Fasilitasi

Mengenai pendataan DPT, Topandri meminta kepada parpol peserta Pemilu agar sama-sama mengawasi tahapan tersebut, karena menurutnya sejak pandemi, angka kematian cukup tinggi dan hal tersebut tidak terdata oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

Disdukcapil tidak berhak menghapus data warga apabila tidak ada laporan kematian dari pihak keluarga yang meninggal. Hal ini riskan, jangan sampai yang sudah meninggal hidup lagi. Maksudnya saat diprintout datanya muncul lagi

Dirinya berharap masyarakat dapat melaporkan kematian keluarganya sehingga tak lagi terdata sebagai pemilih. “Takutnya blanko A5 ini disalahgunakan bahkan diperjualbelikan.

Sumber: