PPATK: Transaksi Jumbo Mencurigakan Pejabat Bea Cukai Andhi Purnomo Melebihi Rafael Alun, Apakah Satu Geng
Kepala PPATK Irvan Yustiavanadana. Transaksi jumbo Andhi Purnomo melebihi Rafael Alun ---- disway.id
JAKARA, RADAR PALEMBANG.COM - PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) kembali menemukan transaksi keuangan jumbo mencurigan dari pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sebelumnya, Irvan juga mengungkapkan ada 460 orang pegawai di lingkungan Kemenkeu memiliki transaksi mencurigakan yang nilainya mencapai Rp300 triliun sejak 2009-2023.
Pejabat itu adalah Kepala Bea Cukai Makasar, Andhi Pramono. Nilai transaksi mencurigakan Andhi Purnomo melebihi transaksi Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp500 miliar dalam rentang waktu 2019-2023
BACA JUGA:Perkembangan Temuan PPATK Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun Dilakukan 460 Pegawai Kemenkeu
Sebelumnya, Andhi Purnomo viral di media sosial karena memamerkan gaya hidup hedonis. Tidak luput menjadi sorotan publi adalah gaya hidup anaknya memposting gaya hidup jet set.
Anak Andhi Purnomo pernah memamerkan ke publik lewat akun mendosnya baju seharga Rp22 juta dan celana harga Rp1 juta.
Sebuah foto rumah mewah Andhi Purnomo yang berada di Kompleks Wisata Legenda Cibubur viral juga viral media sosial.
BACA JUGA:Mahfud MD: Ada Transaksi Janggal Mencurigakan Rp300 Triliun di Dirjen Pajak dan Bea Cukai, Kemenkeu
Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai Kemenkeu akan memanggil Andhi Purnomo untuk diperiksa atas harta kekayaannya.
‘’Kita akan berkoordinasi dengan Irjen Kemenkeu dalam melakukan pemeriksaan terhadap harta Andhi Purnomo,’’ungkap Dirjen Bea Cukai Askolani, mengutip dari laman viva.co.id.
Sementara itu, Kepala PPATK Irvan Yustiavanadana menyebutkan, transaksi mencurigakan Andi Purnomo melebihi mantan pejabat eselon III di Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo.
Jika Rafael memiliki transaksi mencurigakan yang terendus PPATK senilai Rp500 miliar dalam kurun waktu 2019—2023 mencapai Rp500 miliar, Andhi Purnomo melebihi angka itu.
‘‘Transaksi kedua orang ya, kejar-kejarlah kayak bis kota. Pokoknyo nila transaksi keuangan mereka yang mencurigakan itu saling salib,’’ungkap Kepala PPATK Irvan Yustiavanadana.
Sumber:
- Share:
